Quarter Life Crisis: Antara Ambisi dan Realistis
Mau membahas soal Quarter Life Crisis. Sepertinya aku lagi ngalamin hal ini. Akan tetapi tunggu dulu deh, aku kurang tau juga benar sedang ngalamin atau hanya alibiku saja supaya berfikir keadaan tidak baik-baik saja di usia seperti ini tuh bakal dilewati oleh semua orang (lagi-lagi supaya tidak merasa sendiri dan keberatan buat ngehadapin ini semua).
Ya gimana ya, satu per satu temanku pun sekarang sudah punya kesibukan masing-masing. Sedangkan aku masih berada di kondisiku saat ini. Seperti jalan di tempat, lari di tempat, just do nothing. Hah itu yang dilihat orang lain kepadaku sih. Padahal aku yang sekarang masih sama dengan aku yang selalu berambisi, ya sedang usaha, ya sedang ngejar yang ingin dikejar, ya ingin do something. Mungkin karena hasilnya belum kelihatan saja, mereka menganggap aku tidak berusaha. Ah padahal kita tuh ya manusia yang kadang juga ada lelahnya. Lelah mengejar sambil lari, lelah terlalu berambisi.
Bahkan terkadang aku merasa 22 tahun hidupku terlalu berambisi, terlalu banyak ngotot, terlalu menargetkan sesuatu, harus ini, harus itu sampai lupa kalau tenaga tuh sebenarnya bisa habis. Ya kalau sudah sampai titik itu hanya ada satu yang perlu dilakukan, yaitu istirahat. Istirahat ini gak salah kok, normal. Kalau kamu maksa diri buat selalu berambisi, ambisi itu jatuhnya malah nyakitin diri sendiri. Sudah bukan jadi motivasi lagi. Kalau sudah tau bahwa tenaga ini ada batasnya tapi masih terus memaksa, malah usaha yang kita lakukan juga kurang maksimal.
"Tapi meskipun aku lelah aku juga pengen ngejar titik yang sudah dicapai orang lain di usia sepertiku."
It's ok, ini semua hanya soal waktu kok. Usahamu, kerja keras itu, ambisi itu, dan terget-targetmu selama kamu masih mempercayai dan mengusahakannya itu akan tercapai. Kalau kamu ngotot tapi yang Maha Pemilik dari hidup ini bilang tidak, apa iya kamu bakal dapetin yang kamu usahakan secara ngotot itu? Belum tentu, kan. Kita cuma perlu terus melakukan yang terbaik, dengan selalu melakukan evaluasi. Kalau belum dikasih, ya kita coba lagi di kesempatan lainnya. Polanya selalu seperti itu, sampai kita bertemu dengan waktu yang tepat itu.
Jadi jangan merasa terbebani dengan ambisimu, karena semua hanya soal waktu. Semoga kamu selalu mampu, ya.
Komentar
Posting Komentar