Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Aku Menyerah, Aku Kalah

Hai ... Kau menyapa ku di hari lalu Sebuah masa dimana bahagia mu hanya tentang ku Sesekali juga tentang kelas tanpa tugas dan game online kesukaan mu Karena itu adalah definisi bahagia menurut mu Namun yang terjadi berikutnya, bahagia ku adalah bahagia mu. Hampir ... Rasa ku ini bukan hanya sekedar hampir Berharap kau tak hanya sekedar mampir Bahkan hati ini tak lagi aku yang menyetir Namun yang terjadi berikutnya, yang kudapat hanyalah getir Perpisahan ... Kata terakhir yang kau ucapkan Yang membuatku hancur bersama harapan Yang membuatku lebur bersama keinginan Kau yang menumbuhkan harapan Kau pula yang memutuskan untuk tak lagi sejalan Bodohnya aku memilih tetap bertahan Menahan kau agar tak gegabah meninggalkan Sebab katamu dulu, bersamaku adalah harap yang paling kau inginkan Kau harus tau, Tuan. Hati ini tak ingin kau tinggalkan Meski saat bersamamu air mata sering tumpah ruah tak tertahankan Meski saat bersamamu tak sedikit sedih dan pedih selalu ku dap...

Berpura pura

Gambar
Berpura-pura selalu punya batas. Membohongi perasaan sendiri dan berasumsi bahwa segalanya baik-baik saja setelah kepergianmu. Masih ada sisa luka yang menganga di dalam dada. Masih ada sisa kata yang harus dimakamkan dari dalam kepala. Tidak ada yang baik-baik saja selama hujan menderas. Dan air mataku, tak reda-reda. Bermain dengan asumsi terkadang memang menyesakkan. Mencipta semesta dan membangun setiap harapan baik di dalamnya. Menyematkan namamu di setiap langitnya; hingga kala aku mendongakkan kepala, selalu ada namamu di sana—berdoa suatu hari nanti nama itu luruh dari langit dan resap ke dalam wajahku. Ketika itulah, aku akan menunjukkan kepadamu di hari bahagia kita. Hari yang tidak pernah tiba. Hari yang tidak pernah ada. Bagaimanapun juga, asumsi tidak akan menolong apa pun. Tidak akan membawa langkahku hingga membuatmu mengetahuinya. Sehingga, dadaku yang paling tidak keruan. Kamu tidak salah apa-apa. Namun, aku sadar, segara rasa yang kualirkan menujumu tel...

Membunuh Hati

Gambar
Hujan. aku berlari di antaranya. berlari hingga air membasuh habis apa-apa yang pernah aku rasa. meski aku tau itu percuma. tak akan pernah bisa menghilangkan apa-apa. tak akan mungkin mengenyahkan atau menyembuhkan luka-luka. hujan hanya bisa menyembunyikan air mata. bukan luka. luka ini karena siapa. luka ini untuk siapa. luka ini sengaja berdarah untuk apa. kamu. cuma kamu yang bisa dan berhak melukai aku seperti ini. cuma kamu yang kubiarkan memaki. cuma kamu yang kurelakan membuatku menjadi begini. cuma karena kamu aku mau menjadi terluka. dan tetap bahagia karenanya. mungkin aku gila. mungkin karena aku cinta. mungkin bahkan tak ada karena. hujan. aku berlari di antaranya. berlari hingga malam berganti pagi. membiarkan matahari pelan-pelan menghangatkan hati. meski aku tau hatiku mungkin sudah mati. semalam aku membunuhnya sendiri. agar tak ada yang bisa memiliki lagi. agar yang tersimpan tak bertambah lagi. agar bekas lukanya hanya tentang kita. kita yang biasanya baha...