Membunuh Hati



Hujan. aku berlari di antaranya. berlari hingga air membasuh habis apa-apa yang pernah aku rasa. meski aku tau itu percuma. tak akan pernah bisa menghilangkan apa-apa. tak akan mungkin mengenyahkan atau menyembuhkan luka-luka. hujan hanya bisa menyembunyikan air mata. bukan luka.

luka ini karena siapa. luka ini untuk siapa. luka ini sengaja berdarah untuk apa. kamu. cuma kamu yang bisa dan berhak melukai aku seperti ini. cuma kamu yang kubiarkan memaki. cuma kamu yang kurelakan membuatku menjadi begini. cuma karena kamu aku mau menjadi terluka. dan tetap bahagia karenanya. mungkin aku gila. mungkin karena aku cinta. mungkin bahkan tak ada karena.

hujan. aku berlari di antaranya. berlari hingga malam berganti pagi. membiarkan matahari pelan-pelan menghangatkan hati. meski aku tau hatiku mungkin sudah mati. semalam aku membunuhnya sendiri. agar tak ada yang bisa memiliki lagi. agar yang tersimpan tak bertambah lagi. agar bekas lukanya hanya tentang kita. kita yang biasanya bahagia meski saling terluka.




Surabaya, membunuh hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Quarter Life Crisis: Antara Ambisi dan Realistis

Kebahagian Sederhana pada Satu Atap

Diri