Sajak Pelepasan



Akhirnya masa itu tiba. Masa yang pernah membuat kita menangis tersedu, jika kita selalu ingat tentang ini, dulu. Masa yang selalu ingin kalian alihkan pembicaraannya, ketika kita akan berbicara tentang suatu saat apabila kehangatan ini mulai tiada. Dan masa yang selalu tak ingin kita akhiri, karena kenangan terlalu banyak kita miliki.

Kita adalah sesosok bocah dengan cita cita berbeda. Tetapi berjuang pada ruang yang sama. Kita sering kali bertengkar. Dimana hal hal semacam ini selalu saja menjadi rutinitas kita saat even even tertentu. Kita selalu saja berambisi untuk menang di lomba lomba sekolah, sekalipun pada akhirnya kita hanya mendapatkan predikat juara 2 atau 3. Bahkan memang kita sama sekali tidak mendapatkannya. Karena bagi kita, kemenangan bukan hal yang utama dalam perlombaan tersebut. Tetapi, waktu dan pertemuan dalam usaha untuk memberikan yang terbaik bagi kelaslah merupakan prioritas kita.

Diruang ini, terdapat banyak sekali karakter karakter yang sangat berbeda. Akan tetapi, mereka hanya akan menjadi satu karakter yang sama ketika mereka keluar dari kelas bersama sama. Karena kita memilih menjadi satu karakter, yaitu XII IPA 3. Yah, begitulah. Kita, tidak ingin di kenal banyak orang karena kita memiliki banyak predikat. Entah kelas terbaik, kelas terpatuh, kelas tersopan, ataupun lainnya. Bukan, bukan itu yang kita inginkan. Yang kita inginkan adalah terkenal karena memiliki usaha yang cukup kuat untuk mendapat predikat itu. Artinya adalah bagaimana proses tersebut lebih di utamakan. Itu yang kita inginkan.

Awalnya begitu asing bagiku untuk menjadi satu dengan kalian. Dulu, aku bahkan tidak pernah seyakin ini melihat kalian dapat menjadi satu. Bahkan kita tidak pernah sedekat ini. Melihat dari karakter kalian saja, aku sudah pusing bagaimana menyikapinya. 10 anak laki laki yang susah sekali untuk patuh. Dan 24 anak perempuan dengan sikap saling bertolak belakang.

Namun, waktu barlalu. 10 anak laki laki itu menjadi satu terlebih dulu. Dan kemudian di susul dengan 24 anak perempuan itu. Yang awalnya memang harus melalui perdebatan dan percecokan yang teramat panjang. Semoga kalian tidak ingat tentang yang ini, ya. Karena yang perlu kalian ingat adalah baiknya kita saja, haha.

Akhirnya, kita menjadi kesatuan. Yang memang harus mengerti satu sama lain. Memahami sikap satu sama lain. Dan juga menjaga satu sama lain.

Akan teramat panjang jika kutuliskan semua tentang kalian. Tentang kita dan kenangannya. Tentang canda kalian. Tentang bagaimana kalian bisa membuat guru kiler untuk menjadi teman. Tentang cara kalian membuat tawa. Tentang cara kalian membuatku jatuh cinta dengan kalian. Dan tentang rinduku nanti dengan kalian.

Semoga yang kalian kejar terlampaui. Dan yang kalian cita citakan tercapai.
Maafkan aku, yang mungkin pernah membuat kalian jengkel dengan semua kekuranganku.

See you all next time, Swagers!!
I'll miss you so much.

- Ariyana/Risma/Azizah.
Karena kalian memanggilku dengan sebutan yang berebeda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Quarter Life Crisis: Antara Ambisi dan Realistis

Kebahagian Sederhana pada Satu Atap

Diri