Kepada yang Memintaku untuk segera Dewasa



          Maaf, aku tidak bisa tumbuh menjadi dewasa dengan begitu cepat. Maaf, aku tidak bisa menelaah kata kata mu yang begitu bermakna tentang masa depan dengan begitu tepat. Dan maaf, sesaat semenit atau sejam berikutnya setelah kalimat itu muncul dari dirimu. Aku belum bisa melakoninya dengan seperti yang kau harapkan. Tapi, ada sesuatu yang dapat begitu cepat kulakukan kepadamu. Yaitu mempercayaimu.

            Aku masih gadis perempuan, yang mungkin bagimu hanya bocah kecil dengan pengimajinasian yang sedikit ngawur. Aku adalah gadis perempuan yang begitu mempercayaimu sebagai pangeran masa depannya kelak. Dan aku hanyalah gadis perempuan yang begitu bahagia mendengar sedikit petuahmu dan kemudian kupercayai lalu selalu ku nanti nanti semoga akan segera terjadi.

            Aku tahu, bagimu mungkin aku adalah pengganggu. Aku dapat merasakan itu. Aku dapat merasakan betapa kau terpaksa membuat joke joke lucu untuk mengimbangi ku. Aku dapat merasakan betapa kau terpaksa mengucapkan kata kata yang dengan mudah membuatku berbunga bunga sesuai harapanku. Dan aku dapat merasakan betapa kau, mengharapkan wanita lain yang anggun dan selaras denganmu. Yang sama dewasanya.

          Tentu, kurasa kau sudah tau. Bahwa aku begitu terkagum kagum dengan kedewasaanmu. Aku begitu terkagum kagum dengan caramu dan kata kata mu membahagaiakan wanitamu. Sekalipun aku masih berharap ku dapat menjadi wanitamu, nanti. Haha, lucu ya.

             Kini, hanya ada beberapa hal yang dapat ku lakukan. Yaitu berharap dan menanti semoga apa yang kau ucapkan memang terucap dari hatimu. Dan bukan hanya karena ingin membuatku bahagia. Kemudian perkataan itu dapat ku percayai dan benar benar terjadi sebagaimana yang pernah ku harapakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Quarter Life Crisis: Antara Ambisi dan Realistis

Kebahagian Sederhana pada Satu Atap

Diri